Long exposure adalah teknik fotografi dimana fotografer menggunakan shutter speed lambat untuk mendapatkan efek jejak dari benda yang bergerak. Umumnya, minimal durasi shutter speed lambat yang digunakan sekitar 30 detik.
Teknik long exposure “merekam” objek dalam kurun waktu tertentu, lalu menjadikannya sebagai sebuah foto. Maka dari itu, kondisi terbaik untuk memotret long exposure adalah saat kondisi minim cahaya, seperti sebelum pagi atau setelah malam hari.
Berikut ini panduan memotret long exposure secara lebih detail.
Panduan Memotret Long Exposure
- Survey Lokasi dan Cahaya
Biasanya fotografi long exposure menyasar objek alam, sehingga cuaca dan cahaya merupakan dua komponen yang sangat krusial. Langit berawan menjadi latar yang baik karena akan menghasilkan efek foto dramatis.
Tidak ada salahnya survey lokasi terlebih dahulu. Hal yang harus Anda perhatikan adalah objek-objek bergerak, seperti awan, air, dan hewan di sekitar. Perhatikan juga arah datangnya sinar matahari.
- Siapkan Alat
Tripod menjadi aksesoris wajib bagi fotografer long exposure karena kamera harus steady mengambil gambar dalam waktu yang lama. Tangan Anda tentu tidak bisa menahan kamera stabil selama lebih dari tiga detik. Gerakan sekecil apapun dapat menghasilkan foto blur.
Aksesoris tambahan selanjutnya adalah remote shutter. Namun, ini bisa digantikan dengan fitur shutter timer atau menggunakan aplikasi remote shutter di ponsel.
- Atur Exposure Kamera
Sekarang kita masuk ke bagian inti. Gunakan mode manual atau Aperture Priority, lalu masukkan angka ISO terkecil (biasanya ISO 50-200). Secara natural, long exposure akan merekam banyak cahaya, sehingga tidak perlu brightness tinggi dari ISO.
Selanjutnya, atur aperture terbaik untuk foto landscape (biasanya antara f/8 hingga f/11). Pilih shutter speed sesuai dengan yang direkomendasikan oleh kamera.
5 Cara Bermain dengan Long Exposure
Anda sudah siap bermain dan bersenang-senang dengan long exposure? Berikut ini lima objek foto yang bisa Anda eksplorasi.
- Jejak Cahaya Lalu Lintas
Objek long exposure termudah adalah merekam jejak cahaya lalu lintas. Kamera harus dalam posisi diam, bisa menggunakan tripod atau taruh kamera di atas tembok kokoh. Cari jalan raya yang ramai dilalui kendaraan. Silakan ambil foto dari tempat tinggi (misalnya dari gedung atau jembatan penyeberangan) agar kamera tidak terganggu oleh pejalan kaki.
- Air Selembut Sutra
Ini merupakan foto long exposure favorit fotografer landscape. Jadi, Anda perlu mencari objek foto sungai dengan air yang mengalir. Ambil foto di pagi atau sebelum gelap saat kondisi cahaya sangat minim. Hasil foto Anda akan menunjukkan aliran air yang lembut dan halus.
- Awan Bergerak
Setelah merekam sungai, kini saatnya menangkap langit. Tekniknya sama dengan saat memotret air sungai, gunakan lensa lebar agar Anda bisa memotret bangunan dan awan di atasnya. Hasil foto yang benar akan menunjukkan efek gerakan awan dramatis.
- Light Painting
Tidak ada jalan raya dan bintang untuk difoto? Saatnya gunakan kreativitas Anda dengan light painting!
Gunakan senter untuk “menggambar” dengan cahaya, lalu rekam menggunakan kamera dan long exposure. Tidak perlu berlama-lama, Anda bisa mengatur shutter time di angka 10 detik.
- Jejak Bintang
Memotret jejak bintang bisa dibilang butuh lebih banyak effort daripada foto lain karena Anda harus menemukan tempat yang benar-benar bersih dari polusi cahaya. Siapkan juga pakaian hangat, lotion anti nyamuk, dan kesabaran karena proses foto perlu trial and error.
Tidak jarang fotografer mengatur shutter time hingga 30 menit. Jadi, sebelum pergi hunting foto pastikan langit sedang cerah dan Anda tahu harus menghadapkan kamera ke arah mana.
