Fotografi portrait menggunakan wajah manusia sebagai objek utama foto serta menonjolkan karakter manusia di dalamnya. Aliran foto ini cukup banyak digemari karena memotret manusia itu menarik. Sedikit banyak kita bisa menyelami sifat, nasib, dan perjalanan hidup seseorang dari sorot matanya.
Selain itu, tidak seperti memotret foto wildlife, sport, atau long exposure, belajar fotografi portrait tidak dibatasi oleh alat. Anda bisa menggunakan kamera smartphone asalkan tahu tekniknya. Teknik fotografi portrait sendiri cukup mudah untuk dipelajari, termasuk bagi fotografer pemula.
Secara singkat, ada dua cara untuk menghasilkan foto portrait, yakni:
– Make a picture: menghasilkan foto portrait seperti yang kita inginkan, misalnya menggunakan model
– Take a picture: mendapatkan objek foto portrait apa adanya sesuai dengan yang ada di sekitar
7 Tips Foto Portrait
Berikut ini beberapa panduan atau tips yang bisa Anda ikuti untuk saat hunting foto portrait:
– Optimalkan Cahaya
Faktor pencahayaan bisa menentukan kualitas foto portrait yang Anda dapatkan. Tidak masalah jika Anda tidak memakai sistem lighting canggih atau flash eksternal. Kehadiran cahaya alami justru bisa menghasilkan efek bayangan yang tidak terlalu keras.
Arah datangnya sinar (kanan/kiri/atas/bawah) juga menentukan hasil penggambaran wajah objek foto Anda. Ingin membuat objek terlihat angkuh, anggun, atau sedih? Anda bisa menghadirkan emosi-emosi tersebut salah satunya melalui permainan cahaya.
– Fokus Utama pada Mata
Mata adalah pusat foto portrait karena dari sana kita bisa menyelami banyak hal, seperti rasa marah, takut, bahagia, malu, dan cinta. Tidak jarang bagus tidaknya sebuah foto portrait dipengaruhi dari kejernihan emosi yang terpancar dari mata objek.
Salah satu trik yang biasa digunakan adalah menghadirkan mata menyala. Caranya dengan memotret manusia yang sedang memandang ke arah sumber cahaya. Mata merupakan komponen yang begitu kuat, Anda bahkan bisa menghadirkan emosi hebat dengan memotret seseorang yang sedang menutup mata.
– Komposisi
Komposisi yang umum digunakan dalam foto portrait adalah rule of third, simetris, dan fill the frame. Setiap pemilihan komposisi akan menghasilkan emosi foto yang berbeda-beda. Namun, fotografi merupakan ranah subjektif yang tidak dibatasi aturan kaku. Maka dari itu, gunakan kreativitas Anda untuk mengeksplorasi komposisi-komposisi yang out of the box.
– Perhatikan Kondisi Sekitar
Selain cahaya, hal-hal di sekitar yang perlu diperhatikan adalah kondisi background. Jika sekiranya kondisi background bisa mengganggu kualitas foto, sebaiknya Anda mencari lokasi foto lain. Apabila memotret di tempat umum, maka semakin banyak noise di sekitar yang harus Anda pertimbangkan.
– Interaksi Manusia
Ini menjadi satu hal yang kerap dilupakan. Objek foto Anda adalah manusia, bukan benda mati. Melakukan interaksi dengan objek mungkin terdengar remeh, tetapi hal ini bisa membuatnya nyaman dan tidak tegang. Alhasil, pancaran aura di wajahnya adalah benar-benar karakter yang ada di dalam diri objek.
Apalagi jika Anda menggunakan stranger sebagai objek foto. Ada baiknya untuk mengobrol dengannya terlebih dahulu, sekaligus meminta izin untuk memotretnya.
– Sabar
Profesi yang berhubungan dengan manusia lain adalah serumit-rumitnya pekerjaan, termasuk fotografi. Jangan bersikap kaku. Bersabarlah saat memotret, tunggu hingga objek mengeluarkan bahasa tubuh paling menarik.
– Editing
Dalam fotografi, tahap post production (editing) nyaris sama pentingnya dengan proses produksi (memotret). Sebaiknya Anda belajar editing foto, bisa dimulai menggunakan aplikasi gratis yang tersedia di smartphone. Koreksi yang bisa dilakukan untuk hasil foto portrait adalah editing warna, memperbaiki komposisi, dan mengatur kadar gelap-terang.
