Mencari komposisi foto ideal artinya menemukan sudut pandang yang menarik untuk menonojolkan sebuah objek. Keahlian dalam meramu komposisi foto menjadi faktor yang membedakan fotografer satu dengan yang lainnya.
Meski berbekal kamera dan lensa DSLR mahal, bisa saja foto Anda terlihat biasa saja karena tidak memiliki komposisi yang baik. Sebaliknya, dengan pengetahuan komposisi fotografi mumpuni, Anda bisa menciptakan foto berkelas hanya menggunakan kamera smartphone.
Langkah pertama dalam meramu komposisi foto adalah menentukan Point of Interest (POI). POI adalah objek utama yang bisa menarik perhatian, misalnya seonggok tanaman kaktus di tengah hamparan padang pasir coklat. Hampir tidak ada aturan baku dalam pemilihan POI karena itu murni preferensi pribadi.
Setelah itu, Anda perlu menemukan komposisi foto yang tepat untuk membungkus POI tersebut. Tanpa perlu berlama-lama, berikut ini 7 komposisi dalam fotografi yang bisa Anda pelajari.
Rule of Third
Rule of third adalah pembagian frame foto secara imajiner menjadi 9 bagian, jadi ada 3 garis horizontal dan 3 garis vertikal. Untuk menciptakan komposisi foto yang lebih dinamis, Anda perlu menempatkan POI di 1/3 bagian dalam frame, bukan di tengah frame.
Rule of third merupakan komposisi foto dasar yang banyak digunakan fotografer pemula dan profesional. Aktifkan garis bantu di kamera DSLR atau mirrorless Anda untuk memudahkan pengambilan foto.
Simetris
Meski kadang terlihat membosankan, ada objek-objek tertentu yang lebih menawan dipotret dengan komposisi simetris. Pendekatan ini tentu berbeda dengan rule of third yang menyokong pola asimetris. Komposisi simetris cocok digunakan pada objek portrait jarak dekat atau bangunan.
Leading Lines
Komposisi ini memanfaatkan elemen yang akan memandu mata Anda untuk melihat ke satu POI. Elemen yang digunakan biasanya berbentuk garis, bisa berupa pilar, pohon, atau lampu jalan.
Anda juga bisa memanfaatkan elemen melengkung, seperti jalan berkelok atau tangga melingkar. Jika sudah biasa memotret, lama-kelamaan Anda bisa dengan mudah menemukan elemen leading lines di sekitar POI.
Golden Shape
Komposisi ini membagi bidang foto ke dalam bagian positif dan negatif atau garis nyata dan garis maya. Kontras yang terjadi antara dua bidang tersebut menciptakan kesatuan foto yang harmonis.
Contoh kombinasi bidang positif dan negatif adalah foto orang dan bayangan. Komposisi ini cukup sukar diciptakan, tetapi dapat memberikan foto bergaya unik.
Framing
Sesuai dengan namanya, komposisi framing bertujuan untuk membingkai POI dengan frame di sekitar, seperti dedaunan, ranting pohon, atau bebatuan. Komposisi ini tergolong tidak mudah untuk diramu mengingat Anda perlu menemukan bingkai alami.
Selain itu, tidak semua POI dapat diberikan bingkai yang enak dipandang mata. Ingat, kreativitas adalah nyawa seorang fotografer!
Fill the Frame
Komposisi ini meminta Anda untuk memenuhi frame foto dengan POI. Objek utama benar-benar ditonjolkan karena hampir tidak ada elemen lain di dalam foto. Komposisi ini terlihat mudah karena Anda hanya perlu memotret POI. Namun, fill the frame bisa terasa sumpek dan boring jika tidak dieksekusi secara apik.
Contoh objek yang cocok menggunakan komposisi ini adalah wajah manusia.
Negative Space
Berkebalikan dengan fill the frame, komposisi negative space memberikan banyak ruang kosong di sekeliling POI. Kehadiran ruang kosong yang lapang ini penting untuk memberikan space bernapas dan emosi tertentu. Dengan negative space, POI akan terlihat sepi dan menyendiri, tidak ada elemen yang bisa mengganggu objek utama.
Itulah 7 contoh komposisi dalam fotografi yang bisa Anda coba. Setiap komposisi memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Mulailah dari komposisi yang termudah menurut Anda. Well, selamat mencoba!